Alhamdulillah Fia sudah Batamat Al Qur’an di Banua Kupang tanggal 28 Januari 2012/ 4 Rabiul Awal 1433H. 🙂
Batamat Al Qur’an atau Khatam Al Qur’an di Kalimantan Selatan, khususnya di Hulu Sungai mempunyai ciri-ciri khusus dalam upacara/prosesinya seperti adanya Pakaian dan perangkat lainnya ditambah lagi adanya arak-arakan yang menjadi tontonan. Ciri-ciri acara batamat antara lain:
Pakaian
Kostum dan perangkat yang mengikuti sang “pengkhatam”. Kostum bagi anak laki-laki adalah baju gamis (jubah khas timur tengah) lengkap dengan sorban dan patah kangkung yang dipakai di kepala. Sedangkan bagi anak perempuan memakai baju sejenis jubah berenda dan bulang yang dipakai di kepala. Kostum ini adalah pakaian yang biasa dipakai jemaah haji ketika mereka pulang ke kampung halaman.
Payung
Payung dibuat dari pelepah rumbia, batang tebu atau bambu. Payung diberi hiasan kertas warna-warni, bendera kertas dan rentengan bunga harum.
Balai
Balai umumnya berbentuk miniatur masjid yang dibuat dari kayu, bambu atau pelepah rumbia, yang diberi hiasan dengan kertas warna-warni. Di dalam balai ditempatkan ketan putih dan ketan merah, ayam panggang, telur, dan makan-makanan kecil yang digantung. Untuk menambah semarak balai ditancapkan beberapa bendera dari kertas dan uang. Balai disangga biasanya diusung ketika prosesi arak-arakan menuju masjid atau rumah tempat batamat.
Prosesi
Prosesi dimulai saat anak keluar dari rumah untuk menuju masjid/tempat batamat (bisa juga rumah kalau tidak berbarengan dengan acara di masjid). Ketika di muka pintu, sang anak akan disambut dengan shalawat yang diiringi dengan lemparan baras kuning(beras kuning) bercampur uang koin ke halaman rumah. Anak-anak lain yang sudah menunggu di halaman rumah, akan memperebutkan uang koin yang dilemparkan tersebut. Selanjutnya sang anak akan diarak sambil dipayungi beserta rombongan lain menuju “tempat batamat”. Di bagian depan arak-arakan, sang “pengkhatam” berjalan sambil dipayungi diiringi oleh musik/rebana/hadrah serta balai yang diusung di belakangnya masing-masing.
Kemeriahan akan terasa lagi ketika rombongan arak-arakan ini tiba di tempat batamat. Mereka akan disambut dengan shalawat dan hamburan baras kuning. Acara batamat Al Qur’an dilaksanakan di dalam masjid/tempat batamat.
Hal yang unik dan ditunggu-tunggu para kerabat dan masyarakat yang hadir pada acara tersebut adalah saat-saat memperebutkan semua makanan dan uang yang ditempatkan di dalam balai. Saking berharapnya, setiap anak (tak terkecuali yang dewasa) sudah mengelilingi balai. Setiap orang siap-siap menjulurkan tangannya ke arah makanan dan bendera uang yang siap terlepas dari balai. Jika salah seorang sudah memulai mencabut bendera uang dengan tiba-tiba, maka serentak anak-anak dan orang tua berebut tanpa dapat dicegah lagi. Mereka akan memperebutkan semua makanan, ketan, telur, makanan ringan, bendera kertas, yang menjadi target utama biasanya adalah bendera uang.
Perebutan makanan dan bendera balai, biasanya terjadi pada saat pembacaan Surah Al Fiil. Entah apa hubungannya dengan bunyi ayat yang dibaca, namun pada bacaan “Alam tarakaii fafa ‘ala …”, maka serentak mereka yang telah siap dengan tangan menjulur akan menarik dan mengambil semua makanan dan bendera yang ada pada balai.
Pembacaan Al Qur’an diteruskan secara bergantian oleh “pengkhatam”, sampai pada Surah AN Naas, kemudian dilanjutkan lagi dengan membaca Surah Al Fatihah di bagian depan Al Qur’an. Hal ini dimaksudkan agar membaca Al Qur’an terus-menerus dilakukan walaupun telah mengkhatamkan Al Qur’an.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa khatam Al Qur’an, dan selanjutnya masyarakat yang hadir dipersilakan untuk mendatangi rumah yang memiliki hajat untuk menyantap hidangan yang disediakan.
Info yang mirip:http://bumibanjar.blogspot.com/2010/04/batamat-al-quran.html
Alhamdulillah Fia udah khatam .. istilahnya batamat yah,ciye..ciye..
meriah nian acaranyo… rancak bana 😀
Terima kasih… sudah 1 kali khatam; sekarang mulai dari Al-Fatihah, Al-Baqarah lagi + belajar/ memperbaiki tajwidnya 🙂
Fia : belajar tajwid dimana??
aqu dong baru belajar tahsin diumur sekarang :'(
Fia belajar ngajinya sore (ba’da ashar) di masjid dekat rumah; Akmal juga ikutan ngaji iqra’ :-). Banyak teman-teman lho… setelah itu bisa main sama teman-teman… ada perosotan, main tali, petak umpet, cing jongkok, kucing-kucingan, main bola dll :-). Mau ikutan?
mau dong.. tapi mau ikutan main tali, petak umpet sama main bola ajah deh 😀
ditunggu Fia dekat masjid, mainnya setelah selesai mengaji 🙂
Masjidnya sebelah mana monas??
masjid TDP namanya Al-Furqan; ada persimpangan 3 jalan, yaitu Jl.Eboni, Jl.Matoa dan Jl.Mindi. Datang aja, dekat ko.. 🙂 Kalau yg dekat monas namanya masjid Istiqlal (itu mah jauuuh)
Yahhh bukan di mesjid deket monas… tadinya mau sambil maen ke monas hhahahahah
kalau mau main yg dekat besok aja tgl 4 April; ngga bakalan cape + nanti dikasih kue. Soalnya Akmal ultah; tempatnya di PAUD (dekat masjid juga 🙂
udah diupload ajah acara ultahnya padahal baru hari ini…
Selamat ulang tahun yah Akmal, semoga semua cita-citanya tercapai.. AMIN
sudah… titip salam & terima kasih dari Akmal 🙂
Fia mau nanya dong, pernah baca buku Negeri 5 Menara ga?
Fia biasanya baca buku yg “tipis-tipis” aja, kalau tebal kelamaan bacanya; ntar lupa belajar. Kalau buku Negeri 5 Menara kelihatannya cukup tebal :-). Mungkin nanti kalau libur sekolah (kalau ada yg minjemin/atau beliin) :-).
oke deh yg penting belajar dulu,,,
Wahhh, meriah sekali keliatannya